perlengkapan/properti dalam kesenian
Properti tari adalah semua alat
yang digunakan sebagai media atau perlengkapan dari pementasan tari. Penggunaan
properti dalam tari bertujuan untuk menambah nilai estetika tarian yang
ditampilkan serta sebagai media dalam penyampaian pesan dan makna dari tarian
tersebut.
Contoh properti tari: selendang, sapu tangan, payung, piring, rebana, payung,
kendhi, topeng, busur panah, mandau, tombak, serta senjata tradisional lainnya.
Berikut adalah tari beserta
propertinya:
1.
Tari piring : piring
2.
Tari rangguk ayak: ayak dan selendang
3.
Tari klono topeng : topeng dan selendang
4.
Tari saman : rebana
5.
Tari kuda lumping : kuda lumping dan selendang
6.
Tari bondan kendhi: payung, selendang,
kendhi, dan boneka bayi
7.
Tari Topeng Betawi (Dari Jakarta), Properti utamanya berupa topeng.
8.
Tari Pakarena (Dari Sulawesi Selatan),
Properti utamanya berupa Kipas
9.
Tari Bosara (dari Sulawesi Selatan),
Properti utamanya berupa Bosara
10.
Tari Rangguk Ayak (Dari Jambi), Properti utamanya berupa Rebana
Secara umum definisi Properti
adalah arisan alat-alat yang menjadi perlengkapan dari suatu objek tertentu,
dan umumnya bersifat penting karena punya keterkaitan yang erat dengan objek
tersebut. Sedangkan pengertian Properti tari adalah, segala hal eksternal baik
yang dikenakan maupun tidak oleh para penari sebagai bahan pendukung,
pelengkap, penambah nilai estetika dan penyempurna dalam menyampaikan pesan
pada suatu Tari.
Jenis Properti tari yang ada di Indonesia
tentunya sangatlah beragam karena selain nilai yang terkandung dalam tarian
properti yang mengiringi juga punya ciri khas tersendiri dari setiap provinsi.
Misalnya saja seperti provinsi di pulau Jawa dan Papua, properti pelengkap yang
ada tentunya sangat berbeda. Ini karena setiap properti selalu menyesuaikan
dengan nilai sejarah budaya. Sebagian besar tarian menggunakan alat bantu yang
disebut properti. Desain dan bentuk sebuah properti jelas mendapat sentuhan ide
dan tangan perupa. Properti dimainkan menjadi bagian dari gerak dan membentuk
pola gerak.Pola gerak properti yang satu akan berbeda dengan pola gerak
properti lainnya. Ketika properti digunakan, gerak dapat menjadi lebih hidup.
Gerakan dapat ditangkap maksudnya karena permainan properti. Berbagai jenis
properti digunakan di setiap daerah, wujud fisik properti dan fungsinya,
serta cara memainkannya bergantung kepada kultur daerah setempat.
Alat
apa yang sering Anda lihat dalam sebuah sajian tari? Ketika Anda akan berlatih
tari, yang biasanya langsung Anda siapkan adalah sebuah selendang, bukan?
Itulah salah satu properti tari. Makna dan fungsinya di masyarakat sangat
beragam terkait dengan kebiasaan dalam setiap kelompok masyarakat. Ulos (selendang
dari Batak) merupakan properti yang paling lekat dengan sebuah karya tari di
daerah Batak.
2.Fungsi
Properti dalam Seni Tari
a) Mendeskripsikan
Tema Tarian
Dari sekian banyak tari tradisional di
Indonesia, tidak semuanya menggunakan properti, meskipun ada makna kehidupan sal
didalamnya.Namun jika dibarengi dengan media tambahan, maka penggambaran akan
semakin jelas.Terkadang juga, sebuah tarian hanya cukup mengilustrasikannya
lewat gerakan, tanpa dilengkapi properti dalam menyampaikan makna dan pesan
didalamnya.
b) Fungsi Properti Tari berikutnya adalah untuk memperjelas gerakan
serta karakter yang dibawakan penari, baik wanita maupun pria.
Disini kita semua setuju, bahwa dengan adanya alat pelengkap, seorang
penari akan terlihat lebih tegas, jelas dan relevan dengan musik pengiring.Di
beberapa jenis tari daerah, terdapat pembagian peran yang didasari cerita,
dongeng maupun legenda yang diaplikasikan dalam seni tari, dan tiap-tiap
karakter akan membawakan wataknya sendiri sesuai dengan alur tarian.
c) memperindah gerakan
Secara tidak langsung, dengan adanya tambahan properti dalam suatu
pementasan, akan memperindah penampilan secara keseluruhan dari tari yang
sedang dimainkan.
Memang ada juga beberapa tari tradisional di nusantara, yang penampilannya
tidak dilengkapi dengan properti pendukung.
Hal ini bukan seperti sebab, karena memang menyesuaikan dengan filosofi
dari tarian itu sendiri, seperti yang sempat saya singgung di atas, tergantung
makna yang terkandung di dalamnya.
Selain untuk memperindah, fungsi properti dalam tari juga sebagai
penunjang dan menambah nilai-nilai keindahan tari.
Juga untuk mempermudah sampainya makna dan pesan yang ingin dicurahkan
oleh penari melalui gerakan-gerakan yang ada. Secara tidak langsung, dengan
adanya tambahan properti dalam suatu pementasan, akan memperindah penampilan
secara keseluruhan dari tari yang sedang dimainkan.
Memang ada juga beberapa tari tradisional di nusantara, yang
penampilannya tidak dilengkapi dengan properti pendukung.
Hal ini bukan seperti sebab, karena memang menyesuaikan dengan filosofi
dari tarian itu sendiri, seperti yang sempat saya singgung di atas, tergantung
makna yang terkandung di dalamnya.Selain untuk memperindah, fungsi properti
dalam tari juga sebagai penunjang dan menambah nilai-nilai keindahan tari.Juga
untuk mempermudah sampainya makna dan pesan yang ingin dicurahkan oleh penari
melalui gerakan-gerakan yang ada.
v
Contoh Properti dalam Tari
- Kain :
Selendang, sapu tangan, pita, topi, sarung tangan.
- Kayu :
Tombak, tongkat, bambu runcing.
- Besi :
Pedang, pisau, tameng.
- Kulit :
Sepatu, ikat pinggang, pakaian, topi, jaket.
- Tembaga
: Kalung, kelat bahu, tusuk konde, cunduk entul, kembang goyang.
- Plastik
: Payung, tali.
- Kaca :
Piring, cerana
·
Keris digunakan pada tari-tarian dari Jawa
·
Busur dan panah (gondewa = Sunda) digunakan pada
hampir semua tarian di seluruh wilayah Indonesia karena kaitannya dengan kultur
simbolisasi perang atau berburu sebagai mata pencarian.
·
Tombak Contohnya, tombak digunakan oleh tarian yang
berasal dari Papua.
·
Kipas, payung, dan sapu tangan,
Umumnya properti ini digunakan sebagai properti pada tari kreasi di seluruh
wilayah Indonesia dengan desain yang berbeda.
Alat musik tradisional
sering kali digunakan pula sebagai properti. Misalnya, rebana, tamborin,
kendang, angklung.
Unsur Utama
Unsur utama seni tari adalah unsur esensial dan pokok
yang harus melekat dalam sebuah tarian. Apabila salah satu dari unsur ini
hilang atau tidak diperhatikan, maka suatu pertunjukkan sendratari tidak akan
harmonis. Rasanya ada yang kurang, bahkan bisa jadi penonton tidak lagi dapat
mengerti maksud dari tarian tersebut.
Maka dari itu, unsur utama ini menjadi poin penting
keberhasilan suatu tari yang dibawakan. Juga, menjadi penilaian penting apabila
tari ini menjadi pertunjukkan yang dinilai oleh ahli seni. Berikut tiga unsur
utama dalam seni tari:
1. Wiraga (raga)
Wiraga dalam bahasa Jawa berarti raga, yang dalam
konteks seni tari biasa dikenal dengan gerakan. Tarian harus menonjolkan
gerakan tubuh yang dinamis, ritmis, dan estetis. Meskipun, memang tidak semua
gerakan dalam suatu seni tari memiliki maksud tertentu. Gerak biasa atau gerak
murni adalah gerakan dalam sebuah tarian yang tidak memilki maksud tertentu,
sedangkan gerak maknawi adalah gerakan dalam sebuah tarian yang memiliki makna
mendalam dan memiliki maksud tertentu.
Secara umum, melalui gerakan penari, penonton bisa
menebak karakter yang dimainkan. Misalnya gerak memutar pergelangan tangan pada
tari yang dibawakan oleh wanita memiliki arti keluwesan atau kelembutan. Begitu
pula gerakan berdecak pinggang pada tari yang dibawakan oleh pria bisa memiliki
arti wibawa dan kekuasaan.
Tanpa gerakan, sebuah seni tari tidak memiliki makna
dan menjadi hampa karena memang yang namanya tari harus ada unsur gerakan. Maka
dari itu, wiraga termasuk ke dalam unsur utama sebuah seni tari.
2. Wirama (irama)
Tidak mungkin sebuah seni tari hanya melulu penari
bergerak kesana kemari tanpa adanya musik yang mengiringi. Musik berfungsi
untuk mengiringi gerakan penari. Dengan adanya musik, suatu gerakan akan lebih
memiliki makna karena tercipta suasana tertentu.
Seorang penari harus bisa menari sesuai dengan irama,
ketukan, dan tempo pengiringnya sehingga bisa harmonis dan estetis di mata
penonton. Selain itu, irama juga bisa sebagai isyarat bagi penari kapan harus
memulai atau mengganti sebuah gerakan. Hal ini sangat berguna ketika sebuah
tarian dibawakan oleh banyak penari sehingga setiap penari tidak tergantung
gerakannnya pada penari lain tetapi bisa menyamakan sendiri dengan irama
pengiring.
Irama yang digunakan bisa berupa rekaman (biasa
digunakan untuk kepentingan pendidikan) ataupun iringan langsung dari instrumen
musik (seperti gamelan, kecapi, atau alat musik tradisional lain). Namun, tidak
menutup kemungkinan irama yang mengiringi tarian berupa tepukan tangan,
hentakan kaki, maupun nyanyian. Apapun bentuknya, irama digunakan sebagai
pelengkap sebuah gerakan tari. Meskipun berfungsi sebagai pengiring, irama juga
termasuk ke dalam unsur utama.
3. Wirasa (rasa)
Seni tari harus bisa menyampaikan pesan dan suasana
perasaan kepada penonton melalui gerakan dan ekspresi penari. Oleh karena itu,
seorang penari harus bisa menjiwai dan mengeskpresikan tarian tersebut melalui
mimik wajah dan pendalaman karakter. Sebagai contoh, apabila karakter yang
dimainkan adalah gadis desa yang lembut maka selain gerakan yang lemah gemulai,
penari juga harus menampilkan mimik wajah yang mendukung.
Unsur ini akan makin menguatkan suasana, karakter, dan
estetika sebuah seni tari bila dikombinasikan dengan irama dan gerakan yang
mendukung. Dengan adanya rasa dalam sebuah tari, penonton bisa makin mudah
menangkap maksud tertentu yang ingin disampaikan oleh penari. Maka, unsur rasa
ini tidak dapat terlepas dari unsur esensial seni tari. Tanpa adanya rasa,
makna tarian tidak akan dapat tersampaikan kepada penonton.
Komentar
Posting Komentar