KEUNIKAN TARI GATOT KACA GANDRUNG
ialah tari Gatot Kaca Gandrung yang
merupakan salah satu contoh tari tunggal yang berasal dari daerah Jawa Tengah.
Tari Gatotkaca Gandrung ini menceritakan tentang seorang ksatria yang ada dalam
cerita Ramayana yaitu Gatotkaca, yang tengah dilanda asmara. Tari Gatotkaca
Gandrung ini dimainkan oleh seorang penari laki-laki yang biasanya memiliki
badan tegap dan menggunakan kostum khas Gatotkaca.
Tari Gatotkaca Gandrung adalah jenis kesenian gerak berirama yang
mengisahkan tentang percintaan tokoh wayang terkenal yaitu Gatotkaca. Gandrung
merupakan bahasa jawa yang memiliki arti “sayang”. Jenis tarian ini diambil
dari kisah pewayangan Gatotkaca yang menunjukkan sikap romantisme ksatria putra
Bima tersebut. Gatotkaca adalah tokoh ksatria dalam cerita mahabrata, ia dikenal
sebagai sosok yang sangat kuat. Namun dalam tari gandrung, bukan kekuatan dan
kesaktian Gatotkaca yang diperlihatkan, yang diperlihatkan adalah sisi
romantismenya.Tari Gandrung masih dipertunjukan dalam setiap acara adat seperti
misalnya pernikahan.
Gerakan tari gandrung adalah lenggok
sikap Gatotkaca yang sedang kasmaran oleh seorang Dewi Pergiwi Gatotkaca tambah
Suryono, terkenal akan kesaktiannya. Namun dibalik kekuatannya yang terkenal
sebagai otot kawat tulang besi lemah terlarut dalam asmara dan romantismenya
pada seorang Dewi. Dibalik otot kawat tulang besi Gatotkaca, tersimpan
sebuah kelembutan dalam saat kasmaran dengan seorang Dewi. Tari gatotkaca mulai
muncul pada masa pemerintahan mangkunegara V kesultanan Surakarta. Meskipun
pada saat itu panggung kesenian di Surakarta mengalami kemunduran karena
berkurangnya pemasukan yang disebabkan oleh menurunnya produksi gula.
Namun justru
pada era tersebutlah muncul suatu kreasi yang diwujudkan dalam sebuah tarian
dengan mengusung kisah Gatotkaca. Keunikan tarian yang ditampilkan secara
berpasangan antara tokoh Gatotkaca dan Pergiwa ini terdapat dalam alur cerita
yang disajikan. Gatotkaca yang terkenal sebagai kesatia mandra guna otot kawat
balung wesi ternyata juga memiliki sisi romantis dan merasakan gandrung atau
jatuh cinta pada lawan jenis. Pada suatu gerakan yang disajikan terlihat
Gatotkaca meminggul Pergiwa seolah ingin menunjukkan bahwa dirinya merupakan
kesatria kuat dan perkasa. Tari gatotkaca berasal dari Surakarta dan mulai dikenal
pada masa pemerintahan Mangkunegaran V. Itu berarti kemunculan dari jenis tari
berpasangan ini berkisar antara tahun 1881 – 1896. Keunikan yang terdapat pada
tari khas dari Surakarta Jawa tengah ini terdapat pada gerakan serta properti
kostum yang digunakan, yakni berupa pakaian pewayangan layaknya tokoh
Gatotkaca.
2. latar belakang
Tari Gatot Kaca gandrung dari Jawa Tengah
menceritakan kesatria Gatot Kaca yang sedang dilanda asmara. Sesuai hal itu,
tema tarian ini adalah kisah cinta seorang katria yang sangat terkenal dalam
cerita mahabarata. Kata gandrung dapat diartikan ‘cinta’,
‘tertarik’, atau ‘terpesona', Tarian ini menggambarkan tingkah laku
Gatotkaca tatkala berangan-angan ingin mempersunting seorang putri menjadi
istrinya. Kadangkala untuk lebih memberi hidup pada tarian ini ditunjukkan pula
tokoh Pregiwa sebagai bayangan atau ilusi.
Raden Gatotkaca adalah putera Raden Wrekudara
yang kedua. Ibunya seorang putri raksasa bernama Dewi Arimbi di Pringgandani.
Gatotkaca Gandrung adalah Kisah Ksatria, yang bertugas menjaga keamanan negara,
jatuh cinta karena terpesona pada kecantikan Dewi Pergiwa, putri Arjuna.
Gatotkaca, Putra Bima, Raja Pringgandani yang bisa terbang dan luar biasa sakti
itu, akhirnya tumbang oleh lenggak-lenggok perempuan. Akan tetapi, Gatotkaca yang tegap dan gagah
perkasa ternyata tidak mempunyai keberanian untuk mengatakan perasaannya kepada
gadis idamannya, maka lahirlah suatu tarian yang disebut “Tari Gatotkaca
Gandrung “ yang diiringi lagu Gunungsari. Disini dicerikan kalau
Gatotkaca bunuh diri gara-gara wanita, tapi dihidupkan lagi oleh Kresna.
3. Tata Rias dan Busana
Mahkota, dipakai diatas
kepala berwarna emas yang menggambarkan bahwa ia adalah seorang pangeran.
Hiasan pada kaki dan
tangan, biasanya gelang berwarna kuning keemasan.
Kain / baju dan celana
setengah panjang , terbuat dari kain beledu hitam berhias permata dari
manik-manik beraneka warna gemerlapan.
Ikat pinggang terbuat dari
logam berkilauan, disebut pending.
Selendang, sampur.
Hiasan di belakang berupa
sayap, yang menggambarkan bahwa gathotkaca seorang ksatria yang mampu terbang
ke angkasa.
Gatotkaca bermata telengan
(membelalak), hidung dempak, berkumis dan beryanggut. Berjamang tiga susun,
bersunting waderan, sanggul kadal-menek, bergaruda membelakang, berpraba,
berkalung ulur-ulur, bergelang, berpontoh dan berkeroncong. Berkain kerajaan
lengkap.
Gatotkaca berwanda 1 Guntur, 2 Kilat 3 Tatit. 4 Tatit sepuh, 5 Mega dan 6
Mendung.
4. Musik Pengiring
Tari tersebut menuntut ketepatan gerak dengan
iringan dan aba-aba dari alat iringan (semacam kentongan) yang disebut keprak,
serta tembang yang mengiringinya yaitu lagu gunungsari. Biasanya ada juga yang
diiringi dengan musik pelengkap seperti gendang dan gong ( kalau di acara yang
sangat besar ).
5. Fungsi Dalam Masyarakat
tari sebagai sarana hiburan
Salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan
hanya untuk di tonton.
tari sebagai sarana pertunjukkan
Tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi
sehingga ada penyampai pesan dan penerima pesan.
Tari ini lebih mementingkan bentuk
estetika dari pada tujuannya. Tarian ini lebih digarap sesuai dengan kebutuhan
masyarakat setempat’ tarian ini sengaja disusun untuk dipertontonkan. Oleh
sebab itu penyajian tari mengutamakan segi artistiknya yang konsepsional yang
mantab, koreografer yang baik serta tema dan tujuan yang jelas.
6. Musik
Pengiring
Musik pengiring, seni tari
tersebut menuntut ketetapan gerak dengan iringan dan aba aba dari alat musik
yang mengiringi tarian tersebut (semacam kentongan) yang disebut dengan keprak,
serta tembang yang mengiringinya yaitu lagu gunungsari. Biasanya ada juga yang
diiringi dengan musik pelengkap seperti gendang dan gong (kalau di acara yang
sangat besar).
Seni tari ini di dalam
masyarakat berfungsi sebagai sarana hiburan salah satu bentuk penciptaan tari
ditujukan hanya sebagai hiburan atau tontonan. Tari pertunjukan adalah sebagai
bentuk atau sarana berkomunikasis sehingga ada penyampai pesan dan penerima
pesan. Tari ini lebih mementingkan bentuk
estetika dari pada tujuannya. Tarian ini lebih digarap sesuai dengan kebutuhan
masyarakat setempat tarian ini sengaja disusun untuk dipertontonkan. Oleh sebab
itu penyajian tari mengutamakan dari segi artistiknya yang konsepsional yang
bagus, koreografer yang baik serta tema dan tujuan yang jelas.
7. Keunikan Dalam Tari
Tari ini ingin menunjukkan
sisi romantisme Gatotkaca yang selalu diidentikkan dengan ksatria yang gagah
perkasa di medan perang. Penggambaran profil yang demikian seperti meminggirkan
sisi-sisi kehidupan yang lain dari tokoh Gatotkaca, termasuk sisi percintaannya
dengan wanita pujaan. Di balik kegagahan atau kesan macho ternyata Gatotkaca juga
seorang yang romantis, lembut, dan gentle di hadapan wanita.
8.ragam gerak tari gatot kaca
Gerak pokok, yaitu
adeg-adeg, jangkung ilo, mincid, gedut, dan lengkahan (keupat dan gedig).
• Gerak khusus,
yaitu gerakan yang umumnya terdapat pada karakter/tarian tertentu. Misalnya,
pada gatotkaca yang
monggawa dan ngalana, gerak khususnya adalah pakbang.
• Gerak peralihan,
yaitu gerak yang digunakan sebagai sisipan, yang digunakan antara gerak
pokok dan gerak
pokok lainnya, atau gerak pokok dan gerak penghubung. Gerak peralihan
pada tari Gatotkaca
adalah gerak raras gedig.
• Gerak penghubung,
yaitu gerak peralihan yang berfungsi sebagai penghubung ke koreografi
yang diiringi yang
embatnya berbeda, baik embat naik (naekeun) atau embat turun
(nurunkeun) gerakan
ini senantiasa berkaitan dengan keserasian desain gerak, ritme,
tempo dan dinamika
serta suasana.
Komentar
Posting Komentar