TOKOH WAYANG HANOMAN
Bagi pecinta seni pertunjukkan wayang
tentunya sudah tidak asing lagi dengan cerita Ramayana. Cerita Ramayanan
dalam seni pertunjukkan wayang selalu ditampilkan karena memang kisah ini
adalah kisah legenda. Selain itu, banyak sekali pesan moral dan filosofi yang
disampaikan dalam kisah Ramayana. Nah, ada dua tokoh wayang yang cukup berperan
dalam kisah Ramayana
ini, yaitu Jatayu
dan Hanoman.
Hanoman dan Jatayu
merupakan tokoh wayang
dalam kisah Ramayana yang digadang- gadang memiliki peranan penting karena
Jatayu dan Hanoman adalah tokoh pemberani yang membela Ramawijaya dan Dewi Sinta. Nah, apa sajakah
ciri-ciri Hanoman? Bagaimana kisah singkat perjalanan Hanoman dalam kisah Ramayana?
Dan bagaimana karakter tokoh wayang. Hanoman merupakan tokoh wayang yang ikut
andil dalam kisah Ramaya Dalam kisah tersebut Hanoman adalah sosok pemberani
yang rela mengorbankan dirinya untuk keselamatan Ramawijaya dan Dewi Sinta dari
amukan Rahwana.
Hanoman adalah putra
dari Bathara Bayu dengan Dewi Anjani. Hanoman ini adalah kesayangan para dewa.
Hanoman merupakan tokoh protagonis dalam seni pertunjukkan wayang yang hidup
dari zaman Ramayana hingga Mahabarata. Hanoman memiliki kesaktian yang luar
biasa hingga ia mendapat gelar Resi Anoman. Hanoman adalah tokoh protagonis
dalam cerita wayang Ramayana. Hanoman adalah tokoh penting yang gagah berani
dan menebarkan kebaikan dalam seni wayang kisah Ramayana.
Hanoman merupakan putra Batara
Guru, ia diperintahkan oleh ayahnya untuk mengabdi pada Ramawijaya di dunia.
Saat Rama dan Laksmana dalam perjalanan ke Kerajaan Alengka, Hanoman menemui
kedua ksatria tersebut. Pada akhirnya, Hanoman membantu Ramawijaya untuk
membebaskan Dewi Sinta yang disekap di Taman Argasoka, Alengka.
Rama pun meminta Hanoman untuk
menemui Dewi Sinta secara diam-diam dan Hanoman pun berhasil menemui Dewi Sinta
dengan menyusup. Setelah menyampaikan pesan Rama ke Dewi Sinta, Hanoman membuat
kerusakan di Kerajaan Alengka milik Prabu Dasamuka. Melihat kerusakan tersebut
Prabu Dasamuka mengutus putranya untuk menangkap Hanoman.
Hanoman pun tertangkap dan
dililit ribuan ular. Dengan kondisi terikat Hanoman dibakar hidup-hidup. Namun,
Hanoman dapat meloloskan diri karena jika bulu kera Hanoman terbakar maka
kesaktiannya bertambah. Kemudian Hanoman membakar Kerajaan Alengka sehingga
Prabu Dasamuka murka. Nah, kisah singkat ini dikenal dengan nama Hanoma Obon
atau Lakon Senggana Duta. Hanoman adalah tokoh pemberani dalam kisah Ramayana.
Pada pagelaran kesenian wayang
kulit terdapat banyak sekali cerita-cerita yang terkandung didalamnya,
kepahlawan, percintaan, persaudaraan, perang antar negara bahkan perang antar
saudara, pengkhianatan, sampai seluruh sendi kehidupan diceritakan atau disandang
oleh performa budaya yang satu ini. Pagelaran seni wayang kulit telah hadir
dalam kehidupan masyarakat khususnya Jawa sejak lima abad lamanya.
Kisah-kisah yang dikenalkan dan
biasa dilakonkan yaitu kisah Ramayana dan Mahabharata. Kedua kisah ini memiliki
sejumlah tokoh wayang kulit yang lengkap dengan beraneka karakter. Pagelaran
biasanya berlangsung selama semalam suntuk, cerita-cerita yang disajikan
berisikan berbagai macam mengajarkan arti filosofi kehidupan masyarakat Jawa..
Pagelaran wayang kulit adalah seni pertunjukan yang telah berusia lebih dari
setengah milenium. Keberadaannya memiliki cerita tersendiri bagi khasanah
kebudayaan bangsa Indonesia. Pagelaran
wayang kulit dilakukan oleh seorang dalang yang bertugas sebagai pembawa cerita
atau pendongeng. Dalang akan memainkan semua karakter dari tokoh wayang kulit
sepanjang malam. Ceritanya membawakan karakter manusia dengan purwarupa boneka
yang terbuat dari kulit kerbau dihiasi dengan berbagai motif ukiran kulit yang
bisa dibilang rumit.
Hanoman lahir pada masa
Tretayuga sebagai putera Anjani, seekor wanara wanita. Dahulu Anjani sebetulnya
merupakan bidadari, bernama Punjikastala. Namun karena suatu kutukan, ia
terlahir ke dunia sebagai wanara wanita. Kutukan tersebut bisa berakhir apabila
ia melahirkan seorang putera yang merupakan penitisan Siwa. Anjani menikah
dengan Kesari, seekor wanara perkasa. Bersama dengan Kesari, Anjani melakukan
tapa ke hadapan Siwa agar Siwa bersedia menjelma sebagi putera mereka. Karena
Siwa terkesan dengan pemujaan. Salah satu versi menceritakan bahwa ketika Anjani bertapa memuja Siwa, di
tempat lain,
Raja Dasarata melakukan
Putrakama Yadnya untuk memperoleh keturunan. Hasilnya, ia menerima beberapa
makanan untuk dibagikan kepada tiga istrinya, yang di kemudian hari melahirkan
Rama, Laksmana, Bharata dan Satrugna. Atas kehendak dewata, seekor burung
merenggut sepotong makanan tersebut, dan menjatuhkannya di atas hutan dimana
Anjani sedang bertapa. Bayu, Sang dewa angin, mengantarkan makanan tersebut
agar jatuh di tangan Anjani. Anjani memakan makanan tersebut, lalu lahirlah
HanomanSalah satu versi mengatakan bahwa Hanoman lahir secara tidak sengaja
karena hubungan antara Bayu dan Anjani.
Diceritakan bahwa pada suatu hari, Dewa Bayu
melihat kecantikan Anjani, kemudian ia memeluknya. Anjani marah karena merasa
dilecehkan. Namun Dewa Bayu menjawab bahwa Anjani tidak akan ternoda oleh
sentuhan Bayu. Ia memeluk Anjani bukan di badannya, namun di dalam hatinya.
Bayu juga berkata bahwa kelak Anjani akan melahirkan seorang putera yang
kekuatannya setara dengan Bayu dan paling cerdas di antara para wanara.
Pada saat Hanoman masih
kecil, ia mengira matahari adalah buah yang bisa dimakan, kemudian terbang ke
arahnya dan hendak memakannya. Dewa Indra melihat hal itu dan menjadi cemas
dengan keselamatan matahari. Untuk mengantisipasinya, ia melemparkan petirnya
ke arah Hanoman sehingga kera kecil itu jatuh dan menabrak gunung. Melihat hal
itu, Dewa Bayu menjadi marah dan berdiam diri. Akibat tindakannya, semua
makhluk di bumi menjadi lemas.
Para Dewa pun memohon
kepada Bayu agar menyingkirkan kemarahannya. Dewa Bayu menghentikan
kemarahannya dan Hanoman diberi hadiah melimpah ruah. Dewa Brahma dan Dewa
Indra memberi anugerah bahwa Hanoman akan kebal dari segala senjata, serta
kematian akan datang hanya dengan kehendaknya sendiri.Maka dari itu, Hanoman
menjadi makhluk yang abadi atau Chiranjiwin rama.
Pada saat melihat Rama dan Laksmana datang ke Kiskenda, Sugriwa merasa cemas.
Ia berpikir bahwa mereka adalah utusan Subali yang dikirim untuk membunuh
Sugriwa. Kemudian Sugriwa memanggil prajurit andalannya, Hanoman, untuk
menyelidiki maksud kedatangan dua orang tersebut. Hanoman menerima tugas
tersebut kemudian ia menyamar menjadi laksamana. Saat bertemu dengan Rama dan
Laksmana, Hanoman merasakan ketenangan. Ia tidak melihat adanya tanda-tanda
permusuhan dari kedua pemuda itu. Rama dan Laksmana juga terkesan dengan etika
Hanoma.Hanoman berusia sangat panjang sampai bosan hidup. Narada turun
mengabulkan permohonannya, yaitu “ingin mati”,
Komentar
Posting Komentar