TOKOH WAYANG ABIMANYU


Abimanyu adalah kesatria putra Pandawa, putra dari Raden Arjuna salah satu satria Pandawa dengan Dewi Wara Sembadra, ia berkedudukan di Negara Plangkawati. Abimanyu memiliki dua istri, yaitu: Dewi Siti Sundari putri Prabu Kresna raja Dwarawati. Perkawinan ini tidak memiliki putra karena Dewi Siti Sundari ditakdirkan tidak memiliki keturunan, karena titisan Prabu Pragoda dari kerajaan Girilaya. Istri kedua Abimanyu adalah Dewi Utari, putri Prabu Matsapati dari kerajaan Wirata. Perkawinan ini mendapatkan satu putra yaitu Parikesit yang di kemudian hari menjadi raja di Astina.

Abimanyu memiliki nama-nama lain (dasanama), antara lain: Angkawijaya, Jayamurcita, Jaka Pengalasan, Kritiyatmaja, Partasuta, Sumbadraya dan sebagainya. Abimanyu berpenampilan dalam posisi muka tunduk (menunduk) dengan demikian memiliki perwatakan luruh. Ia bermata liyepan, berhidung walimiring, bermulut salitan, memakai mahkota pogag (songkok), dengan sumping prabangayun, rambut ngore odhol, dengan kalung tanggalan. Badan alusan dengan posisi kaki pocong sembuliyan. Abimanyu lazimnya bermuka hitam atau gembleng (prada) sesuai dengan wandanya. Wandanya terdiri dari Sadhet, Padasih dan Kanyut.Abimanyu  adalah seorang tokoh dalam wiracarita Mahabharata. Ia adalah putera Arjuna dari salah satu istrinya yang bernama Subadra. Ditetapkan bahwa Abimanyu-lah yang akan meneruskan Yudistira.
     
Dalam wiracarita Mahabharata, ia dianggap seorang pahlawan yang tragis. Ia gugur dalam pertempuran besar di Kurukshetra sebagai kesatriaPandawa, karena baru berusia enam belas tahun. Abimanyu menikah dengan Utara, puteri Raja Wirata dan memiliki seorang putera bernama Parikesit, yang lahir setelah ia gugur.Abimanyu terdiri dari dua kata Sanskerta, yaitu abhi (berani) dan man’yu (tabiat). Dalam bahasa Sansekerta, kata Abhiman’yuharfiah berarti “ia yang memiliki sifat tak kenal takut” atau “yang bersifat kepahlawanan”.

Kelahiran, pendidikan, dan pertempuranSaat belum lahir karena berada dalam rahim ibunya, Abimanyu mempelajari pengetahuan tentang memasuki formasi mematikan yang sulit ditembus bernama Chakrawyuha dari Arjuna. Mahabharata menjelaskan bahwa dari dalam rahim, ia menguping pembicaraan Kresna yang sedang membahas hal tersebut dengan ibunya, Subadra. Kresna berbicara mengenai cara memasuki Chakrawyuha dan kemudian Subadra (ibu Abimanyu) tertidur maka sang bayi tidak memiliki kesempatan untuk tahu bagaimana cara meloloskan diri dari formasi itu.

Abimanyu menghabiskan masa kecilnya di Dwaraka, kota tempat tinggal ibunya. Ia dilatih oleh ayahnya yang bernama Arjuna yang merupakan seorang ksatria besar dan diasuh di bawah bimbingan Kresna. Ayahnya menikahkan Abimanyu dengan Uttara, puteri Raja Wirata, untuk mempererat hubungan antara Pandawa dengan keluarga Raja Wirata, saat pertempuran Bharatayuddha yang akan datang.

Pandawa menyamar untuk menuntaskan masa pembuangannnya tanpa diketahui di kerajaan Raja Wirata, yaitu Matsya.Sebagai cucu Dewa Indra, Dewa senjata ajaib sekaligus Dewa peperangan, Abimanyu merupakan ksatria yang gagah berani dan ganas. Karena dianggap setara dengan kemampuan ayahnya, Abimanyu mampu melawan ksatria-ksatria besar seperti Drona, Karna, Duryodana dan Dursasana. Ia dipuji karena keberaniannya dan memiliki rasa setia yang tinggi terhadap ayahnya, pamannya, dan segala keinginan mereka.Penjelasan mengenai kematiannya Abimanyu adalah inkarnasi dari putera Dewa bulan.
   
Ketika Sang Dewa bulan ditanya oleh Dewa yang lain mengenai kepergian puteranya ke bumi, ia membuat perjanjian bahwa puteranya tinggal di bumi hanya selama 16 tahun sebagaimana ia tak dapat menahan perpisahan dengan puteranya. Abimanyu berusia 16 tahun saat ia terbunuh dalam pertempuran.Putera Abimanyu, yaitu Parikesit, lahir setelah kematiannya, dan menjadi satu-satunya kesatria Keluarga Kuru yang selamat setelah Bharatayuddha, dan melanjutkan garis keturunan Pandawa.

 Abimanyu seringkali dianggap sebagai kesatria yang terberani dari pihak Pandawa, yang sudi melepaskan hidupanya saat peperangan dalam usia yang masih sangat muda.Abimanyu dalam pewayangan Jawa Dalam khazanah pewayangan Jawa, Abimanyu, sebagai putra Arjuna, merupakan tokoh penting. Di bawah ini dipaparkan ciri khas tokoh ini dalam budaya Jawa yang sudah berkembang lain daripada tokoh yang sama di India.

Dikisahkan Abimanyu karena kuat tapanya mendapatkan Wahyu Makutha Raja, wahyu yang menyatakan bahwa keturunannyalah yang akan menjadi penerus tahta Para Raja Hastina. Abimanyu dikenal pula dengan nama Angkawijaya, Jaya Murcita, Jaka Pangalasan, Partasuta, Kirityatmaja, Sumbadraatmaja, Wanudara dan Wirabatana. Ia merupakan putra Arjuna, salah satu dari lima ksatria Pandawa dengan Dewi Subadra, putri Prabu Basudewa, Raja Mandura dengan Dewi Dewaki. Ia mempunyai 13 orang saudara lain ibu, yaitu: Sumitra, Bratalaras, Bambang Irawan, Kumaladewa, Kumalasakti, Wisanggeni, Wilungangga, Endang Pregiwa, Endang Pregiwati, Prabakusuma, Wijanarka, Anantadewa dan Bambang Sumbada. Abimanyu merupakan makhluk kekasih Dewata.
Sejak dalam kandungan ia telah mendapat “Wahyu Hidayat”, yang mamp membuatnya mengerti dalam segala hal. Setelah dewasa ia mendapat “Wahyu Cakraningrat”, suatu wahyu yang dapat menurunkan raja-raja besar.Abimanyu mempunyai sifat dan watak yang halus, baik tingkah lakunya, ucapannya terang, hatinya keras, besar tanggung jawabnya dan pemberani. Dalam olah keprajuritan ia mendapat ajaran dari ayahnya, Arjuna

 Abimanyu merupakan salah satu tokoh pewayangan dalam legenda mahabarata yang merupakan putra Arjuna dan Subadra. Abimanyu memiliki nama lain yaitu Angkawijaya, Jaya Murcita, Jaka Pengalasan, Partasuta, Sumbadratmaja, Wanudara, dan Wirabatana. Abimanyu memiliki 13 saudara lain ibu yakni : Sumitra, Bratalaras, Bambang Irawan, Kumaladewa, Kumalasakti, Wisanggeni, Wilungangga, Endang Pregiwa, Prabukusuma, Wijanarka, Anantadewa, dan Bambang Subada. Abimanyu memiliki sifat yang halus,tanggung jawab, pemberani, dan keras hati.

Nama abimanyu berasal dari bahasa sansekerta yakni abdhi artinya berani dan manyu yang artinya tabiat sehingga abimanyu memiliki arti sebagai manusia yang berani dan berjiwa pahlawan. Dalam legenda mahabarata, Abimanyu merupakan ksatria termuda dari para pandawa lainnya yang guur dalam petempuran di kurukshetra. Abimanyu meninggal ketika terperangkap dalam formasi rumit berbentuk labirin melingkar yang diciptakan kurawa pada usia 16 tahun. Sebelum kematiannya, Abimanyu sudah menikahi seorang gadis bernama Utara yang merupakan putri raja Wirata.

Abimanyu menikahi Utara pada usia yang masih sangat muda. Ketika Abimanyu berperang, Utara dalam keadaan mengandung dan lahir ketika abimanyu telah meninggal. Anak abimanyu di beri nama parikesit yang memiliki pribadi yang baik dan menjadi kebanggaan keluarga seperti Abimanyu, ayahnya. Abimanyu sangat mengabdi kepada keluarga dan bangsanya. Abimanyu tak akan pernah gentar walau harus meninggalkan istrinya yang sedang hamil besar. Ia akan maju dan pantang menyerah demi membela kehormatan bangsanya.Bagunya kehormatan merupakan nyawa dan ketika kehormatan harus dibela maka nyawa pun rela dilepaskan. Kurawa memang sangat licik dan sangat haus darah musuhnya sehingga mereka membuat taktik agar memenangkan perang tersebut dengan memakai strategi. Strategi yang dipakai kurawa adalah membuat labirin yang terbuat dari barisan manusia yang memegang senjata.




Sebenarnya arjunalah, ayah abimanyu, yang bisa menembus formasi tersebut namun kurawa yang terobsesi untuk menghancurkan pandawa maka kurawa berhasil mengecoh arjuna untuk tidak datang ke medan pertempuran. Akhirnya abimanyulah yang diutus pergi ke medan pertempuran. Arjuna sangat sedih meratapi kematian anak kebanggaannya. Perjuangan harus menumpahkan darah dan pengorbanan. Kisah abimanyu merupakan kisah yang dapat membangkitkan semangat nasionalisme. Abimanyu merupakan karakter yang patut ditiru. Ia rela berjuang menumpahkan darah demi bangsanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kenong

TOKOH WAYANG RAMA

alat musik kecrek