Tari Wayang orang – pengertian, fungsi, isi dan jenisnya






Pengertian Wayang
Kata wayang sebenarnya berasal dari bahasa Jawa, yang berarti bayangan. Jika dilihat dari arti filsafatnya, wayang merupakan bayangan atau cerminan dari sejumlah sifat yang dimiliki manusia, misalnya saja sifat murka, serakah, pelit, bijak, dan lain sebagainya.
Secara umum, wayang diartikan sebagai boneka untuk meniru orang, yang dibuat dari pahatan kulit atau kayu, dan digunakan untuk menampilkan tokoh dalam sebuah pertunjukan drama tradisional. Pemain wayang dikenal dengan istilah dalang. Biasanya wayang diciptakan sesuai dengan watak, sifat, dan perilaku yang dimiliki oleh suatu tokoh.
Sebagai contoh, tokoh yang berkarakter baik biasanya digambarkan berbadan lurus, berwajah tampan, dan memiliki sorot mata yang tajam. Hal ini berbeda dengan tokoh jahat. Biasanya tokoh jahat digambarkan memiliki ukuran tubuh yang besar, mukanya lebar, hidungnya besar, memiliki mata dan wajah yang merah, serta berambut gimbal..
Secara umum, pengertian wayang adalah suatu bentuk pertunjukan tradisional yang disajikan oleh seorang dalang, dengan menggunakan boneka atau sejenisnya sebagai alat pertunjukan. Wayang adalah seni pertunjukan asli Indonesia yang berkembang pesat di Pulau Jawa dan Bali. Pertunjukan ini juga populer di beberapa daerah seperti Sumatera dan Semenanjung Malaya juga memiliki beberapa budaya wayang yang terpengaruh oleh kebudayaan Jawa dan Hindu.
Pengertian Wayang adalah seni pertunjukan berupa drama yang khas. Seni pertunjukan ini meliputi seni suara, seni sastra, seni musik, seni tutur, seni rupa, dan lain-lain. Ada pihak beranggapan, bahwa pertunjukan wayang bukan sekedar kesenian, namun juga mengandung lambang-lambang keramat. Sejak abad ke-19 hingga sekarang, wayang telah menjadi pokok bahasan dan dideskripsikan oleh para ahli.
Secara filosofis, pengertian wayang adalah bayangan, gambaran atau lukisan mengenai kehidupan alam semesta. Di dalam wayang digambarkan bukan hanya mengenai manusia, tapi kehidupan manusia dalam kaitannya dengan manusia lain, alam, dan Tuhan.
Sedangkan pengertian wayang menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Wayang merupakan pelaku atau orang suruhan yang bergerak sesuai dengan keinginan orang lain.
2. Menurut R. T. Josowidagdo
Wayang merupakan bayangan atau ayang-ayang. Sebab, yang kita lihat saat pertunjukan drama adalah bayangannya pada kelir. Kelir adalah kain putih yang biasanya dibentangkan dalam pertunjukan wayang. Bayangan tersebut timbul karena sinar "belencong" yang ada di atas kepala si dalang.
3. Menurut Doktor Th. Piqeud
Wayang merupakan boneka yang ditampilkan dalam suatu pertunjukan, yang mengandung berbagai nasihat tentang sikap yang harus dimiliki manusia dalam kehidupan ini. Biasanya, musik yang digunakan dalam pementasan wayang adalah musik gamelan slendro
Fungsi Wayang
Wayang berfungsi sebagai penggambaran alam pikiran orang yang dualistik. Ada dua hal, pihak atau kelompok yang saling bertentangan, baik dan buruk, lahir dan batin, serta halus dan kasar. Keduanya bersatu dalam diri manusia untuk mendapat keseimbangan. Wayang juga menjadi sarana pengendalian sosial, misalnya dengan kritik sosial yang disampaikan lewat humor. Fungsi lain wayang yaitu sebagai sarana pengukuhan status sosial, karena yang bisa menanggap wayang adalah orang terpandang, dan mampu menyediakan biaya besar. Wayang juga menanamkan solidaritas sosial, sarana hiburan, dan pendidikan
Kandungan Dalam Wayang
Wayang Bersifat “Momot Kamot”. Wayang merupakan media pertunjukan yang dapat memuat segala aspek kehidupan manusia (momot kamot). Pemikiran manusia, baik terkait dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum maupun pertahanan keamanan dapat termuat di dalam wayang. Wayang Mengandung Tatanan, Tuntunan, dan Tontonan. Di dalam wayang dikandung tatanan, yaitu suatu norma atau konvensi yang mengandung etika (filsafat moral). Norma atau konvensi tersebut disepakati dan dijadikan pedoman bagi para seniman dalang. Di dalam pertunjukan wayang dikandung aturan main beserta tata cara mendalang dan bagaimana memainkan wayang, secara turun temurun dan mentradisi, lama kelamaan menjadi sesuatu yang disepakati sebagai pedoman (konvensi).
Wayang Merupakan Teater Total. Pertunjukan wayang dapat dipandang sebagai pertunjukan teater total, artinya menyajikan aspek-aspek seni secara total (seni drama, seni musik, seni gerak tari, seni sastra, dan seni rupa). Dialog antar tokoh (antawecana), ekspresi narasi (janturan, pocapan, carita), suluk, kombangan, dhodhogan, kepyakan, adalah unsur-unsur penting dalam pendramaan.
Wayang merupakan media pendidikan, karena ditinjau dari segi isinya, banyak memberikan ajaran-ajaran kepada manusia. Baik manusia sebagai individu atau manusia sebagai anggota masyarakat. Jadi wayang dalam media pendidikan terutama pendidikan budi pekerti, besar sekali gunanya. Oleh karena itu wayang perlu dilestarikan, dikembangkan, lebih-lebih wayang kulit Purwa.
Wayang menjadi media informasi, karena dari segi penampilannya, sangat komunikatif didalam masyarakat. Dapat dipakai untuk memahami sesuatu tradisi, dapat dipakau sebagai alat untuk mengadakan pendekatan kepada masyarakat, memberikan informasi mengenai masalah-masalah kehidupan dan segala seluk-beluknya.
Wayang sebagai media hiburan, karena wayang dipakai sebagai pertunjukan didalam berbagai macam keperluan sebagai hiburan. Selain dihibut para peminat dibudayakan dan diperkaya secara sepiritual. Jelas wayang dapat dipakai sebagai sarana pendidikan terutama pendidikan mental, karena didalamnya banyak tersirat unsur-unsur pendidikan mental dan watak.
Untuk membangung manusia seutuhnya, pembangunan mental adalah penting sekali. Oleh karena itu pengenalan nilai wayang, terutama wayang kulit Purwa yang banyak orang mengatakan bahwa wayang adalah kesenian klasik yang adi luhung, perlu digalakan.
Lebih-lebih disekolah-sekolah sebagai pusat kebudayaan dan tempat pumpunan generasi muda yang menadi generasi penerus bangsa perlu dikenalkan, diserapkan, dan ditanamkan.
Unsur-unsur pendidikan dalam wayang kulit mengenai hal-hal seperti; masalah keadilan, kebenaran, kesehatan, kejujuran, kepahlawanan, kesusilan, psykhologi, filsafat, dan berbagai problema watak manusiawi yang sukar diungkapkan atau dipecahkan.
Media pendidikan dalam wayang kukit Purwa tidak hanay terdapat pada ceita-ceritanya, cara pentas atau pakelirannya, instruemen dan seni pedalangannya, tetapi juga pada perwujudan gambar wayang itu masing-masing. Wayang-wayang itu adalah gambaran watak manusia. Digambarkan tidak kurang dari 200 watak manusia pada kurang lebih 200 macam gambar wayang kulit Purwa. Sebagian besar dasar watak banyak dilukiskan pada wujud raut muka yaitu pada posisi bentuk dan warnanya. Ada juga yang dilukiskan pada posisi ukuran tubuh dan bentuk tubuhnya.
Perwujudan raut muka yang mengekspresikan watak terdapat pada bentuk-bentuk mata, hidung, mulut, warna roman muka, begitu juga pada posisi sikap wajah; yaitu luruh, longok, dan langaknya.
Sikap menunduk (luruh), melihat kedepan (longok), dan agak menengadah (langak), menggambarkab watak yang berbeda. Begitu juga wajah yang berwarna hitam, merah, putih, biru pada raut mukanya. Dengan uraian diatas maka dalam kesenian wayang kulit Purwa perlu digalakan dan dikembangkan akan pengenalan wayang kulit Purwa pada gambarnya, menatahnya dan menyunggingnya. Bentuk gambarnya yang ekspresif dekoratif, tatahan dan sunggingan yang ornamental perlu dikenali dan dikembangkan sesuai dengan irama jaman dan perkembangan teknologi modern seperti sekarang ini dengan berpangkat pada seni rupa nasional.


isi
Wayang merupakan salah satu pertunjukan yang di dalamnya terkandung segala aspek kehidupan manusia. Pemikiran manusia, entah itu berhubungan dengan ideologi, keadaan ekonomi, keadaan politik, ataupun pertahanan keamanan, semuanya bisa dimuat dan disampaikan ke publik dalam bentuk wayang
Wayang memiliki unsur tatanan, tuntunan, dan tontonan. Tatanan merupakan norma yang mengandung nilai-nilai etika, yang dijadikan pedoman atau aturan main bagi para dalang. Wayang juga dikatakan sebagai pertunjukan teater total, karena menyajikan banyak aspek seni. Mulai dari seni drama, seni musik, seni gerak, seni sastra, hingga seni rupa
Di dalam wayang juga terdapat sejumlah unsur penting, seperti dialog antar tokoh, ekspresi, suluk, kombangan, kepyakan, dan masih banyak lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kenong

TOKOH WAYANG RAMA

alat musik kecrek