SEJARAH PANDAWA LIMA


Wayang merupakan salah satu puncak seni budaya bangsa Indonesia yang paling menonjol diantara banyak karya budaya lainnya. Budaya wayang meliputi seni peran, seni suara, seni musik, seni tutur, seni sastra, seni lukis, seni pahat, dan seni perlambang. Budaya wayang yang terus berkembang dari zaman ke zaman, juga merupakan media penerangan, dakwah, pendidikan, hiburan, pemahaman filsafat, serta hiburan.


Secara umum, pengertian wayang adalah suatu bentuk pertunjukan tradisional yang disajikan oleh seorang dalang, dengan menggunakan boneka atau sejenisnya sebagai alat pertunjukan. Di dalam wayang digambarkan bukan hanya mengenai manusia, namun kehidupan manusia dalam kaitannya dengan manusia lain, alam, dan Tuhan. Alam semesta merupakan satu kesatuan yang serasi, tidak lepas satu dengan yang lain dan senantiasa berhubungan. Unsur yang satu dengan yang lain di dalam alam semesta berusaha keras ke arah keseimbangan. Kalau salah satu goncang maka goncanglah keseluruhan alam sebagai suatu keutuhan (system kesejagadan). Jenis wayang sendiri ada 6 diantaranya, Wayang Kulit, Wayang Bambu, Wayang Kayu, Wayang Orang, Wayang Motekar, Wayang Rumput.

Wayang telah menyebar hampir keseluruh bagian wilayah Indonesia. Jenis-jenisnya pun beragam yang diantaranya adalah : Wayang kulit Purwa, Wayang Golek Sunda, Wayang Orang, Wayang Betawi, Wayang Bali, Wayang Banjar, Wayang Suluh, Wayang Palembang, Wayang Krucil, Wayang Thengul, Wayang Timplong, Wayang Kancil, Wayang Rumput, Wayang Cepak, Wayang Jemblung, Wayang Sasak (Lombok), dan Wayang Beber.

Tokoh wayang kulit jawa terdiri dari beberapa macam nama tokoh yang dikelompokkan menurut watak, golongan, bentuk wajah, sifat dan karakternya. Dalam satu kotak wayang kulit terdapat sekitar 200 sampai 300an wayang yang terdiri dari tokoh wayang yang berkarakter baik dan wayang yang berkarakter jahat, serta ada juga beberapa tokoh wayang yang memiliki karakter lucu, bijak, maupun karakter unik lainnya.

Beberapa nama tokoh wayang kulit tersebut dikelompokkan ke dalam beberapa jenis, seperti wayang golongan dewa, golongan pendeta, golongan patih, golongan raja, golongan kesatria, golongan kaputren, golongan abdi dan golongan raksasa. Masing-masing nama tokoh wayang sesuai dengan golongannya tersebut memiliki asal usul dan urutan keluarga atau silsilahnya. Beberapa tokoh wayang tersebut antara lain sebagai berikut:
Tokoh Wayang Kulit Jawa

a. Tokoh Wayang Golongan Dewa
  1. Batara Jamadipati, dewa pencabut nyawa, anak Ismaya atau Semar. 
  2. Batara Surya, dewa matahari, sumber dan pemberi kehidupan. Saat Kunthi masih gadis, dia dirayu Betara Surya akhirnya Kunthi melahirkan anak bernama Karno.
  3. Batara Kamajaya, dewa percintaan, anak Ismaya.
  4. Batari Durga, dewi kegelapan dan kematian. Tempat tinggalnya di Setra Gandamayu, dia berkuasa atas para hantu, siluman, dan roh jahat lainnya. Suami betari Durga adalah Batara Guru.
  5. Batara Guru, suami dari Batari Durga.
  6. Batara Kala, dewa putra Batara Guru yang lahir di tengah-tengah samudra. Saat lahir berupa api yang berkobar-kobar yang sulit dipadamkan.
  7. Sanghyang Narada, kakak Batara Guru, penasihat serta wakil utamanya. Narada mempunyai kebijaksanaan yang tinggi dan halus budi bahasanya.
  8. Sanghyang Bayu, dewa angin yang juga putra Batara Guru. Bayu mempunyai kuku yang sangat tajam seperti Werkudara, yakni kuku Pancanaka, mengenakan kain poleng dengan pola kotak-kotak merah, putih, hitam, dan kuning yang melambangkan keempat dewa utama.
  9. Sang Hyang Brama, dewa api.
  10. Sang Hyang Endra, penguasa di keindraan, anak Hyang Guru.

b. Tokoh Wayang Golongan Pendeta
  1. Resi Manumayasa, pendeta di Retawu.
  2. Resi Bisma. Semasa muda dia bernama Dewabrata anak dari Sentanu. Dia negarawan senior di Ngastina, maka Pandawa maupun Kurawa sangat hormat pada Bisma meskipun dia sangat menentang kebijakan Suyudana. Dia tetap berada dipihak kiri dan memimpin pasukan Kurawa melawan Pandawa, saat terjadi perang Baratayuda.
  3. Pendeta Durna, semasa muda bernama Kumbayana, pendeta di Sokalima. Sewaktu Pendawa dan Kurawa masih kecil, mereka berguru memanah ke Durna. Murid kesayangannya adalah Arjuna. Musuh utamanya adalah Kresna, sama-sama pintar, tipu muslihat ditandingi dengan tipu muslihat, strategi Kresna ditandingi dengan strateginya. Durna dapat mempersunting bidadari kayangan, yakni Dewi Wilutama, anaknya bernama Bambang Aswatama.
  4. Begawan Abiyasa, pendeta di Retawu, kakek dari Pandawa dan Kurawa. Dia semula raja di Astina, namun akhirnya meninggalkan istana untuk bertapa. Selama perang Baratayuda berlangsung, dia muncul kembali dan menasihati Pandawa agar bersabar. Saat perang Baratayuda berakhir, Abiyasalah yang memimpin doa atau memimpin upacara keagamaan dalam pemakaman jenazah yang gugur dalam medan perang.

 c. Tokoh Wayang Golongan Patih
  1. Patih Udawa, patih di Dwarawati semasa raja Kresna.
  2. Patih Tuhayata, patih kerajaan Mandaraka saat raja Prabu Salya.
  3. Patih Arya Sengkuni, patih kerajaan Astina semasa raja Destarastra dan Duryudana. Dia adalah paman Suyudana dan juga saudara ipar Drestarata. Tipu dayanya yang licik menyebabkan Pandawa banyak mengalami penderitaan. Dalam perang Baratayuda dia tewas ditangan Werkudara, rahangnya disobek dengan kuku Pancanaka.
  4. Patih Seberang, patih diberbagai raja seberang.

d. Tokoh Wayang Golongan Raja
  1. Arjuna Sasrabahu, raja di Maespati.
  2. Baladewa nama kecilnya Kokosrono, anak Prabu Basudewa. Istrinya bernama Dewi Erowati putri sulung Prabu Salya raja Mandura, berpihak ke Kurawa. Saat perang Baratayuda berakhir Baladewa menjaga dan memelihara Parikesit, cucu Arjuna yang saat itu masih bayi.
  3. Basukarna, raja Ngawangga.
  4. Dasamuka, raja Ngalengka berupa raksasa yang telah menculik Dewi Sinta, istri Rama untuk dijadikan istrinya.
  5. Drupada, raja Cempalareja. Anaknya bernama Drupadi dan Srikandi. Drupadi menikah dengan Yudistira, Srikandi menikah dengan Arjuna.
  6. Drestarata putra prabu Abiyasa yang tertua yang mempunyai dua adik yaitu Pandu dan Widura. Dia menderita buta.
  7. Kresna, raja Dwarawati sepupu Pandawa, kakaknya bernama Baladewa titisan dari Wisnu. Sebagai politikus, diplomat, dan ahli strategi perang dia sangat pintar dan sakti mandraguna, dia berpihak Pandawa.
  8. Pandu Dewanata, raja Ngastina adalah bapak dari para Pandawa. Dia beristri dua yakni Dewi Kunti dan Dewi Madrim.
  9. Puntadewa, raja Ngamarta yang sangat sabar dan baik hati. Beliau adalah Pandawa yang paling tua, darah putih mengaliri nadinya. Beliau tidak pernah marah, emosi, dan tidak pernah bertarung. Senjata andalannya adalah Kalimasada berupa kitab keramat yang berisi rahasia alam dan agama. 
  10. Duryudana, raja Ngastina.

e. Tokoh Wayang golongan Ksatria
  1. Werkudara atau Bima, satria dari Jodipati, putra Pandu dengan Dewi Kunthi yang kedua. Senjata andalannya adalah Gada Rujak Pala dan kukujari yang sangat tajam yang dinamakan Pancanaka. Kepada siapa pun dia berbicara dengan ngoko, bertubuh besar, berotot, sangat menjunjung tinggi kejujuran. Mempunyai dua istri yaitu Dewi Nagagini dan Dewi Arimbi. Dengan Dewi Nagagini berputra Antasena, dengan Dewi Arimbi berputra Gathutkaca.
  2. Janaka, satria dari Madukara, putra dari Pandu dengan Dewi Kunthi sebagai panengahing Pandawa. Dia bertubuh ramping, berparas rupawan, berhati lembut, berkemauan baja, dan petarung yang sangat tangguh di medan laga.
  3. Nakula, satria dari Bumi Retawu, saudara kembar Sadewa putra dari Pandu dengan Dewi Madrim.
  4. Sadewa, satria dari Sawojajar putra dari Pandu dan Dewi Madrim.
  5. Gathutkaca, putra Werkudara dengan Dewi Arimbi satria dari Pringgodani. Kesaktiannya adalah bisa terbang dengan kutang Anta Kusuma. Dalam perang Baratayuda dia gugur akibat senjata Adipati Karna yang sekaligus adalah pamannya.
  6. Anoman, satria dari Kendalisada, kera putih utusan Rama untuk menemui Sinta.
  7. Abimanyu, satria dari Plangkawati putra Arjuna dengan Sembadra, satu-satunya pewaris sahnya, karena Srikandi tidak punya anak. Abimanyu mempunyai dua istri yaitu Dewi Sitisundari putri Kresna dan Utari putri Wirata. Abimanyu dan Utari mempunyai anak bernama Parikesit. Dia orang yang sangat lembut, rupawan, menjunjung kesopanan, dan sangat gagah berani.
  8. Antareja, satria dari Jangkar Bumi putra Werkudara.
  9. Dursasana, satria dari Banjarjumput, saudara Suyudana. Putra kedua dari sembilan puluh sembilan Kurawa bersaudara. Dia sangat kejam, congkak, perilakunya tidak baik, dia musuh utama Werkudara. Di medan pertempuran Dursasana termasuk petarung yang gagah berani, hanya Werkudaralah yang dapat mengalahkannya.
  10. Gathutkaca, satria dari Pringgodani, putra Werkudara.

f. Tokoh Wayang Golongan Kaputren
  1. Dewi Kunthi, istri Pandu berputra Puntadewa, Werkudara, dan Janaka.
  2. Dewi Madrim, istri Pandu berputra Nakula dan Sadewa.
  3. Dewi Setyawati, putri Begawan Bagaspati, suaminya bernama Salya.
  4. Srikandi, istri kedua Arjuna, putri Prabu Drupada, yang sangat cekatan, ramah, gemar berburu, Pamanah yang andal, bertekad baja, dia seorang perempuan yang tangguh di medan perang. Srikandi adalah tokoh perempuan yang sangat energik lincah, pintar, pemurah, dan mempunyai kemauan yang sangat kuat.
  5. Banowati adalah putri termuda Prabu Salya. Dia menjadi permaisun Suyudana di Ngastina. Sikapnya angkuh dan senyumnya sinis. Sebenarnya dia adalah kekasih Arjuna sebelum dijadikan permaisuri Suyudana. Banowati sering membocorkan rahasia-rahasia militer Kurawa kepada Pandawa, karena bagaimanapun dia sebenarnya tetap cinta pada arjuna. Setelah kematian Suyudana, akhirnya arjuna mengambilnya sebagai istri yang sah.
  6. Drupadi, istri Yudistira ayahnya bernama Prabu Drupada. Adiknya bernama Srikandi.
  7. Sinta, istri Rama yang diculik Rahwana.
  8. Sarpa Kenaka, adik Rahwana yang merekayasa menculik Sinta.
  9. Sembadra, istri pertama Arjuna, yang lemah lembut, anggun, tenang, dan sangat setia pada suaminya.

g. Tokoh Wayang Golongan Abdi
  1. Semar, pengikut setia Pandawa dia disebut juga punakawan. Semar merupakan punakawan yang paling dihormati, dia sangat dicintai berbagai kalangan. Walaupun dia hanya sebagai abdi dalem, sebenarnya Semar adalah dewa. Dia sangat pandai membanyol. Perawakannya sangat gemuk, pantat besar, perut besar, dadanya besar. Dia berdandan layaknya perempuan tetapi cara berpakaian menyerupai laki-laki, wajahnya bukan wanita juga bukan laki-laki. Semar terkenal karena kebijaksanaan dan lawakannya.
  2. Gareng termasuk punakawan Pandawa kedua. Tubuhnya cacad, kerdil, lengannya bengkok, dan kakinya pincang. Gareng ahli bermain kata-kata, sindirannya cerdik. Dia hidup abadi dan menyertai setiap generasi keluarga Pandawa.
  3. Petruk adalah punakawan ketiga Pandawa, sering dianggap anak kedua Semar. Bentuk tubuhnya kurus, langsing, jangkung, mulut ganas, dan hidung yang panjang melebihi ukuran normal. Muslihat-muslihatnya sangat jitu. Tetapi saat-saat dibutuhkan, dia sangat berhati teguh. Petruk tokoh punakawan yang selalu gembira, selalu tersenyum, tidak pernah susah, segala masalah dianggap enteng. Dia melambangkan tingkatan kejiwaan yang luhur budi tidak terpengaruh oleh situasi dan kondisi dunia.
  4. Bagong adalah punakawan Pandawa keempat, kepalanya botak, perut gendut pusar menonjol, dan hidung pesek. Dia berperan sangat tolol, sehingga sering salah paham terhadap hal-hal yang dikatakan tuannya.

h. Tokoh Wayang Golongan Raksasa
  1. Kumbakarna, Raden Kumbakarna pahlawan Ramayana, ia gugur mempertahankan negaranya, bukan karena membela kakaknya atau Rahwana yang bermartabat rendah. Dia tahu bahwa dirinya akan mati saat terjadi perang dengan pasukan Rama.
  2. Sarpa Kenaka, raksasa perempuan adik Rahwana yang berperilaku jelek seperti kakaknya. Dia yang memancing Rama dan Laksmana saat terjadi penculikan pada Dewi Sinta.
  3. Indrajit
  4. Buto Terong
  5. Buto Rambut Geni

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kenong

TOKOH WAYANG RAMA

alat musik kecrek