Tokoh Pewayangan
Wayang merupakan salah satu puncak seni
budaya bangsa Indonesia yang paling menonjol diantara banyak karya budaya
lainnya. Budaya wayang meliputi seni peran, seni suara, seni musik, seni tutur,
seni sastra, seni lukis, seni pahat, dan seni perlambang. Budaya wayang yang
terus berkembang dari zaman ke zaman, juga merupakan media penerangan, dakwah,
pendidikan, hiburan, pemahaman filsafat, serta hiburan.
Secara umum,
pengertian wayang adalah suatu bentuk pertunjukan tradisional yang disajikan
oleh seorang dalang, dengan menggunakan boneka atau sejenisnya sebagai alat
pertunjukan. Di dalam wayang digambarkan bukan hanya mengenai manusia, namun
kehidupan manusia dalam kaitannya dengan manusia lain, alam, dan Tuhan. Alam
semesta merupakan satu kesatuan yang serasi, tidak lepas satu dengan yang lain
dan senantiasa berhubungan. Unsur yang satu dengan yang lain di dalam alam
semesta berusaha keras ke arah keseimbangan. Kalau salah satu goncang maka
goncanglah keseluruhan alam sebagai suatu keutuhan (system kesejagadan). Jenis
wayang sendiri ada 6 diantaranya, Wayang Kulit, Wayang
Bambu, Wayang Kayu, Wayang Orang, Wayang Motekar, Wayang Rumput.
Wayang telah menyebar hampir
keseluruh bagian wilayah Indonesia. Jenis-jenisnya pun beragam yang diantaranya
adalah : Wayang kulit Purwa, Wayang Golek Sunda, Wayang Orang, Wayang Betawi,
Wayang Bali, Wayang Banjar, Wayang Suluh, Wayang Palembang, Wayang Krucil,
Wayang Thengul, Wayang Timplong, Wayang Kancil, Wayang Rumput, Wayang Cepak,
Wayang Jemblung, Wayang Sasak (Lombok), dan Wayang Beber.
Tokoh wayang kulit jawa terdiri
dari beberapa macam nama tokoh yang dikelompokkan menurut watak, golongan,
bentuk wajah, sifat dan karakternya. Dalam satu kotak wayang kulit terdapat
sekitar 200 sampai 300an wayang yang terdiri dari tokoh wayang yang berkarakter
baik dan wayang yang berkarakter jahat, serta ada juga beberapa tokoh wayang
yang memiliki karakter lucu, bijak, maupun karakter unik lainnya.
Beberapa nama tokoh wayang kulit tersebut dikelompokkan ke dalam beberapa
jenis, seperti wayang golongan dewa, golongan pendeta, golongan patih, golongan
raja, golongan kesatria, golongan kaputren, golongan abdi dan golongan raksasa.
Masing-masing nama tokoh wayang sesuai dengan golongannya tersebut memiliki
asal usul dan urutan keluarga atau silsilahnya. Beberapa tokoh wayang tersebut
antara lain sebagai berikut:
Tokoh
Wayang Kulit Jawa
a. Tokoh Wayang Golongan Dewa
- Batara Jamadipati, dewa pencabut nyawa, anak Ismaya atau
Semar.
- Batara Surya, dewa matahari, sumber dan pemberi kehidupan.
Saat Kunthi masih gadis, dia dirayu Betara Surya akhirnya Kunthi
melahirkan anak bernama Karno.
- Batara Kamajaya, dewa percintaan, anak Ismaya.
- Batari Durga, dewi kegelapan dan kematian. Tempat tinggalnya
di Setra Gandamayu, dia berkuasa atas para hantu, siluman, dan roh jahat
lainnya. Suami betari Durga adalah Batara Guru.
- Batara Guru, suami dari Batari Durga.
- Batara Kala, dewa putra Batara Guru yang lahir di
tengah-tengah samudra. Saat lahir berupa api yang berkobar-kobar yang
sulit dipadamkan.
- Sanghyang Narada, kakak Batara Guru, penasihat serta wakil
utamanya. Narada mempunyai kebijaksanaan yang tinggi dan halus budi
bahasanya.
- Sanghyang Bayu, dewa angin yang juga putra Batara Guru. Bayu
mempunyai kuku yang sangat tajam seperti Werkudara, yakni kuku Pancanaka,
mengenakan kain poleng dengan pola kotak-kotak merah, putih, hitam, dan
kuning yang melambangkan keempat dewa utama.
- Sang Hyang Brama, dewa api.
- Sang Hyang Endra, penguasa di keindraan, anak Hyang Guru.
b. Tokoh Wayang Golongan Pendeta
- Resi Manumayasa, pendeta di Retawu.
- Resi Bisma. Semasa muda dia bernama Dewabrata anak dari
Sentanu. Dia negarawan senior di Ngastina, maka Pandawa maupun Kurawa
sangat hormat pada Bisma meskipun dia sangat menentang kebijakan Suyudana.
Dia tetap berada dipihak kiri dan memimpin pasukan Kurawa melawan Pandawa,
saat terjadi perang Baratayuda.
- Pendeta Durna, semasa muda bernama Kumbayana, pendeta di
Sokalima. Sewaktu Pendawa dan Kurawa masih kecil, mereka berguru memanah
ke Durna. Murid kesayangannya adalah Arjuna. Musuh utamanya adalah Kresna,
sama-sama pintar, tipu muslihat ditandingi dengan tipu muslihat, strategi
Kresna ditandingi dengan strateginya. Durna dapat mempersunting bidadari
kayangan, yakni Dewi Wilutama, anaknya bernama Bambang Aswatama.
- Begawan Abiyasa, pendeta di Retawu, kakek dari Pandawa dan
Kurawa. Dia semula raja di Astina, namun akhirnya meninggalkan istana
untuk bertapa. Selama perang Baratayuda berlangsung, dia muncul kembali
dan menasihati Pandawa agar bersabar. Saat perang Baratayuda berakhir,
Abiyasalah yang memimpin doa atau memimpin upacara keagamaan dalam
pemakaman jenazah yang gugur dalam medan perang.
c. Tokoh
Wayang Golongan Patih
- Patih Udawa, patih di Dwarawati semasa raja Kresna.
- Patih Tuhayata, patih kerajaan Mandaraka saat raja Prabu Salya.
- Patih Arya
Sengkuni, patih kerajaan
Astina semasa raja Destarastra dan Duryudana. Dia adalah paman Suyudana
dan juga saudara ipar Drestarata. Tipu dayanya yang licik menyebabkan
Pandawa banyak mengalami penderitaan. Dalam perang Baratayuda dia tewas
ditangan Werkudara, rahangnya disobek dengan kuku Pancanaka.
- Patih Seberang, patih diberbagai raja seberang.
d. Tokoh Wayang Golongan Raja
- Arjuna Sasrabahu, raja di Maespati.
- Baladewa nama kecilnya Kokosrono, anak Prabu Basudewa.
Istrinya bernama Dewi Erowati putri sulung Prabu Salya raja Mandura,
berpihak ke Kurawa. Saat perang Baratayuda berakhir Baladewa menjaga dan
memelihara Parikesit, cucu Arjuna yang saat itu masih bayi.
- Basukarna, raja Ngawangga.
- Dasamuka, raja Ngalengka berupa raksasa yang telah
menculik Dewi Sinta, istri Rama untuk dijadikan istrinya.
- Drupada, raja Cempalareja. Anaknya bernama Drupadi dan
Srikandi. Drupadi menikah dengan Yudistira, Srikandi menikah dengan
Arjuna.
- Drestarata putra prabu Abiyasa yang tertua yang
mempunyai dua adik yaitu Pandu dan Widura. Dia menderita buta.
- Kresna, raja Dwarawati sepupu Pandawa, kakaknya bernama
Baladewa titisan dari Wisnu. Sebagai politikus, diplomat, dan ahli
strategi perang dia sangat pintar dan sakti mandraguna, dia berpihak
Pandawa.
- Pandu Dewanata, raja Ngastina adalah bapak dari para Pandawa.
Dia beristri dua yakni Dewi Kunti dan Dewi Madrim.
- Puntadewa, raja Ngamarta yang sangat sabar dan baik hati.
Beliau adalah Pandawa yang paling tua, darah putih mengaliri nadinya.
Beliau tidak pernah marah, emosi, dan tidak pernah bertarung. Senjata
andalannya adalah Kalimasada berupa kitab keramat yang berisi rahasia alam
dan agama.
- Duryudana, raja Ngastina.
e. Tokoh Wayang golongan Ksatria
- Werkudara atau Bima, satria
dari Jodipati, putra Pandu dengan Dewi Kunthi yang kedua. Senjata
andalannya adalah Gada Rujak Pala dan kukujari yang sangat tajam yang
dinamakan Pancanaka. Kepada siapa pun dia berbicara dengan ngoko, bertubuh
besar, berotot, sangat menjunjung tinggi kejujuran. Mempunyai dua istri
yaitu Dewi Nagagini dan Dewi Arimbi. Dengan Dewi Nagagini berputra
Antasena, dengan Dewi Arimbi berputra Gathutkaca.
- Janaka, satria dari Madukara, putra dari Pandu dengan
Dewi Kunthi sebagai panengahing Pandawa. Dia bertubuh ramping, berparas
rupawan, berhati lembut, berkemauan baja, dan petarung yang sangat tangguh
di medan laga.
- Nakula, satria dari Bumi Retawu, saudara kembar Sadewa
putra dari Pandu dengan Dewi Madrim.
- Sadewa, satria dari Sawojajar putra dari Pandu dan Dewi
Madrim.
- Gathutkaca, putra Werkudara dengan Dewi Arimbi satria dari
Pringgodani. Kesaktiannya adalah bisa terbang dengan kutang Anta Kusuma.
Dalam perang Baratayuda dia gugur akibat senjata Adipati Karna yang
sekaligus adalah pamannya.
- Anoman, satria dari Kendalisada, kera putih utusan Rama
untuk menemui Sinta.
- Abimanyu, satria dari Plangkawati putra Arjuna dengan
Sembadra, satu-satunya pewaris sahnya, karena Srikandi tidak punya anak.
Abimanyu mempunyai dua istri yaitu Dewi Sitisundari putri Kresna dan Utari
putri Wirata. Abimanyu dan Utari mempunyai anak bernama Parikesit. Dia
orang yang sangat lembut, rupawan, menjunjung kesopanan, dan sangat gagah
berani.
- Antareja, satria dari Jangkar Bumi putra Werkudara.
- Dursasana, satria dari Banjarjumput, saudara Suyudana. Putra
kedua dari sembilan puluh sembilan Kurawa bersaudara. Dia sangat kejam,
congkak, perilakunya tidak baik, dia musuh utama Werkudara. Di medan
pertempuran Dursasana termasuk petarung yang gagah berani, hanya
Werkudaralah yang dapat mengalahkannya.
- Gathutkaca, satria dari Pringgodani, putra Werkudara.
f.
Tokoh Wayang Golongan Kaputren
- Dewi Kunthi, istri Pandu berputra Puntadewa,
Werkudara, dan Janaka.
- Dewi Madrim, istri Pandu berputra Nakula dan Sadewa.
- Dewi Setyawati, putri Begawan Bagaspati, suaminya bernama
Salya.
- Srikandi, istri kedua Arjuna, putri Prabu Drupada, yang
sangat cekatan, ramah, gemar berburu, Pamanah yang andal, bertekad baja,
dia seorang perempuan yang tangguh di medan perang. Srikandi adalah tokoh
perempuan yang sangat energik lincah, pintar, pemurah, dan mempunyai
kemauan yang sangat kuat.
- Banowati adalah putri termuda Prabu Salya. Dia menjadi
permaisun Suyudana di Ngastina. Sikapnya angkuh dan senyumnya sinis.
Sebenarnya dia adalah kekasih Arjuna sebelum dijadikan permaisuri
Suyudana. Banowati sering membocorkan rahasia-rahasia militer Kurawa
kepada Pandawa, karena bagaimanapun dia sebenarnya tetap cinta pada
arjuna. Setelah kematian Suyudana, akhirnya arjuna mengambilnya sebagai
istri yang sah.
- Drupadi, istri Yudistira ayahnya bernama Prabu Drupada.
Adiknya bernama Srikandi.
- Sinta, istri Rama yang diculik Rahwana.
- Sarpa Kenaka, adik Rahwana yang merekayasa menculik Sinta.
- Sembadra, istri pertama Arjuna, yang lemah lembut,
anggun, tenang, dan sangat setia pada suaminya.
g. Tokoh Wayang Golongan Abdi
- Semar, pengikut setia Pandawa dia disebut juga
punakawan. Semar merupakan punakawan yang paling dihormati, dia sangat
dicintai berbagai kalangan. Walaupun dia hanya sebagai abdi dalem,
sebenarnya Semar adalah dewa. Dia sangat pandai membanyol. Perawakannya
sangat gemuk, pantat besar, perut besar, dadanya besar. Dia berdandan
layaknya perempuan tetapi cara berpakaian menyerupai laki-laki, wajahnya
bukan wanita juga bukan laki-laki. Semar terkenal karena kebijaksanaan dan
lawakannya.
- Gareng termasuk punakawan Pandawa kedua. Tubuhnya cacad,
kerdil, lengannya bengkok, dan kakinya pincang. Gareng ahli bermain
kata-kata, sindirannya cerdik. Dia hidup abadi dan menyertai setiap
generasi keluarga Pandawa.
- Petruk adalah punakawan ketiga Pandawa, sering
dianggap anak kedua Semar. Bentuk tubuhnya kurus, langsing, jangkung,
mulut ganas, dan hidung yang panjang melebihi ukuran normal.
Muslihat-muslihatnya sangat jitu. Tetapi saat-saat dibutuhkan, dia sangat
berhati teguh. Petruk tokoh punakawan yang selalu gembira, selalu
tersenyum, tidak pernah susah, segala masalah dianggap enteng. Dia
melambangkan tingkatan kejiwaan yang luhur budi tidak terpengaruh oleh
situasi dan kondisi dunia.
- Bagong adalah punakawan Pandawa keempat, kepalanya
botak, perut gendut pusar menonjol, dan hidung pesek. Dia berperan sangat
tolol, sehingga sering salah paham terhadap hal-hal yang dikatakan
tuannya.
h. Tokoh Wayang Golongan Raksasa
- Kumbakarna, Raden Kumbakarna pahlawan Ramayana, ia gugur
mempertahankan negaranya, bukan karena membela kakaknya atau Rahwana yang
bermartabat rendah. Dia tahu bahwa dirinya akan mati saat terjadi perang
dengan pasukan Rama.
- Sarpa Kenaka, raksasa perempuan adik Rahwana yang berperilaku
jelek seperti kakaknya. Dia yang memancing Rama dan Laksmana saat terjadi
penculikan pada Dewi Sinta.
- Indrajit
- Buto Terong
- Buto Rambut Geni
Komentar
Posting Komentar