Profile Sanggar Seni Tari Kelapa Jajar



             Indonesia kaya akan berbagai ragam suku, bahasa, agama, seni dan budaya. Melestarikan kebudayaan Indonesia menjadi salah satu kewajiban bagi kita semua, salah satunya adalah melestarikan seni dan kebudayaan yang ada di daerah sekitar kita atau di daerah tempat tinggal kita. Jika kita mengexplore lebih dalam dan lebih banyak lagi kebudayaan yang ada di Indonesia maka sudah dipastikan akan banyak sekali perbedaan dari tiap masing-masing daerahnya. Salah satu daerah yang memiliki beragam seni dan budaya yaitu di Jawa Barat yang tentunya sangat  beraneka ragam seni dan budaya, namun sayangnya sudah sedikit orang yang masih peduli untuk melestarikan kesenian dan kebudayaan yang ada di sekitarnya. Tidak seperti yang dilakukan oleh Sanggar Seni Kelapa Jajar yang bertempat di Kampung Kanoman Utara, RT 02 RW 01, Pekalipan, Cirebon Kota. Di sanggar ini kesenian dari Cirebon masih sangat dilestarikan, sampai saat ini dan mungkin akan berjalan seterusnya. Dari  Sanggar Seni kelapa Jajar ini lah yang mesti jadi contoh untuk sanggar-sanggar yang lain atau pun daerah yang lain untuk bisa melestarikan budaya-budaya yang ada agar tidak dilupakan oleh masyarakat sekitar.

Menyangkut salah satu sanggar yang dijelaskan diatas dari daerah Cirebon Kota yaitu Sanggar Seni Kelapa Jajar, dalam sejarahnya sanggar seni tari kelapa jajar ini berdiri sekitar tahun 1970, didirikan oleh seorang seniman yang bernama  Pangeran Agus  Djoni Arka Ningrat, beliau adalah pendiri dan juga  pemimpin dari sanggar tari tersebut. Sanggar tari kelapa jajar ini sendiri diambil dari nama gang sanggar sejak gang itu didirikan, gang tersebut bernama kelapa jajar. Sanggar tari ini kini telah dipegang oleh generasi kedua dari keluarganya yaitu anak dari Pangeran Agus Djoni Arka Ningrat, ia bernama Elang Mamat Nurhamat yang juga seorang seniman, ia mendapatkan ilmu tersebut dari ayahnya yang juga seorang seniman hebat. Beliau mulai diajarkan tentang kesenian sedari  dia masih kecil, karena ia lahir di lingkungan keluarga yang memang seorang seniman.

Alasan mengapa Om Mamat masih mempertahankan sanggar peninggalan ayahnya karena beliau ingin salah satu kesenian di Cirebon ini tidak dilupakan oleh masyarakat itu sendiri. Menurutnya masyarakat yang melupakan kesenian dari daerah tempat tinggalnya sendiri adalah orang yang telah berkhianat pada negara ataupun daerahnya karena tidak dapat melakukan pelestarian terhadap seni dan budaya yang ada di daerah tersebut. Beliau juga memang ingin melestarikan kesenian agar tidak mati dimakan oleh zaman dan karena memang ia juga sudah memiliki jiwa seni yang diturunkan dari keluarganya sehingga tidak akan membiarkan sanggarnya berhenti begitu saja.
Om Mamat ini telah berhasil meneruskan dan memperkenalkan sanggar seninya kepada masyarakat sekitar sampai saat ini, sehingga tradisi seni yang menjadi khas dari kota Cirebon ini masih bisa dinikmati, bahkan masih bisa dipelajari oleh para generasi muda sebagai penerus dari kesenian yang ada Cirebon. Maka tak heran dari keuletan dan keihlasannya, kini sanggarnya telah dipercaya untuk melakukan berbagai pementasan seni. Baik itu untuk acara sosial, adat dan keagamaan, maupun pementasan dalam suatu parade atau ajang festival festival kebudayaan di seluruh kota yang ada di Indonesia, salah satunya daerah Bogor, Bandung, Banten, Garut, Solo, Jakarta, Jogjakarta, dan Kalimantan.

                 Perlu dijelaskan bahwa di sanggar seni tari kelapa jajar ini terdapat beberapa kesenian tari dari daerah Cirebon, diantaranya ada tari topeng, tari ronggeng pesisir, tari sintren, jaran lumping, tari wayang wong dan masih banyak lagi tarian lainnya. Di sanggar seni kelapa jajar ini juga tidak hanya memberikan pelatihan untuk mempelajari tarian-tarian yang ada tapi juga bisa memberikan pinjaman baju dan properti pagelaran seni.  Tidak hanya sampai disitu saja, di sanggar tersebut juga anak-anak diajarkan pula alat-alat musik sebagai pengiring tari yang dinamakan seni karawitan.

                Jika ada yang ingin berkenan belajar tari dari masyarakat sekitar, untuk jadwal latihan di Sanggar Seni Kelapa Jajar ini dilakukan setiap hari pada pukul 15.00 WIB - 18.30 WIB, dan bisa juga dapat mengatur jadwal sesuai dengan keinginan jika sudah membuat perjanjian dengan pelatihnya. Namun pada hari Kamis, latihan akan diliburkan karena pada hari itu biasanya mereka akan membaca yasin bersama. Sesuai dengan keinginan istri om Mamat yang bernama Eem Siti Maymunah, jika disini bukan hanya seni dan karawitannya saja yang diajarkan dan dilestarikan tetapi juga agamanya harus tetap dapat diajarkan supaya bisa menjadi seimbang.

                Pada tahun 2016 Om Mamat berharap dan berkeinginan bahwa kedepannya nanti ia ingin menjadikan sanggarnya ini sebagai kampung seni di daerah Cirebon Kota, yang di dalamnya di isi dengan beragam seni-seni khas dari daerah Cirebon, seperti seni tari, seni musik, pameran lukis, pameran pahat, juga pameran kerajinan tangan yang bekerja sama dengan masyarakt di kampungnya, serta kuliner malam dan penghijauan alam sekitar. Menurutnya, untuk mewujudkan semua harapan itu perlu adanya dukungan dan bantuan dari pemerintah setempat, karena aset tersebut yang akan menjadikan kota Cirebon dikenal oleh seluruh  masyarakat Indonesia dan bahkan mungkin saja dikenal oleh negara-negara yang lainnya. (dikutip dari Citrus.id, pada Maret 2016).

                Dan nantinya mereka menginginkan kerja sama dengan hotel-hotel yang ada di Cirebon untuk mengarahkan para wisatawan supaya bisa mengunjungi kampung wisata seni yang ada di sanggarnya agar mereka tahu bahwa kesenian Cirebon itu memang banyak ragamnya. Tidak hanya mencicipi kuliner yang enak dan batik khas dari Cirebon tapi juga dapat menikmati seninya, sehingga akan terasa lengkap saat mengunjungi kota Cirebon. Bisa jadi nantinya kota Cirebon ini akan lebih banyak dikenal oleh para wisatawan lokal maupun asing karna bukan hanya dari segi makanan dan batik tapi juga dikenal karna memiliki beragam seni yang menarik.

                Dan kini Om Mamat sedang mengerjakan keinginannya itu, membuat  sebuah kampung wisata seni yang beliau sudah harapkan sejak lama. Dengan bantuan dari sanak family dan para pekerja sanggar maka kampung wisata seni akan dibuka pada bulan Desember  tahun ini yang bertempat di Sanggar Seni Tari Kelapa Jajar. Pemerintah pula harus ikut serta mengembangkan dan mempromosikan kampung wisata seni ini untuk menarik minat para wisatawan.  Tak hanya menyajikan sebuah pertunjukan seni namun juga sekaligus sebagai ajang melestarikan dan mempromosikan seni dan kebudayaan yang ada di Cirebon yang mana memang sudah hampir dilupakan oleh masyarakat sekitarnya. Maka dari itu, kita sebagai masyarakat harus ikut berpartisipasi dengan mendatangi kampung wisata yang telah dibuat dan diharapkan sejak 2 tahun yang lalu. Bukan hanya masyarakat Cirebon saja tetapi wisatawan lain yang membaca ini juga diharapkan untuk mendatangi kampung wisata seni ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kenong

alat musik kecrek

TOKOH WAYANG RAMA